Rusak parah... Orang ngomong dan menulis di medsos asal saja. Tak peduli tidak masuk akal bahkan sangat vulgar kengawurannya.
Tidak hanya dilakukan oleh warga biasa bahkan oleh orang sekelas pejabat. Apakah karena warga yang meniru para pejabat, atau karena memang sudah menjadi budaya saat ini?
Misalnya tentang kecurigaan seorang Menteri bahwa warga menimbun minyak goreng? Atau menteri lain yang meniadakan pelaku sejarah demi mendukung penetapan presiden tentang tokoh yang dianggap tidak punya peran atas satu peristiwa padahal bukti itu tak terbantahkan.
Ah pokoknya ngawur banget. Meyakini bahwa presiden saat ini adalah satu-satunya putra bangsa yang tiada duanya, paling layak memimpin negara tanpa perlu melalui proses demokrasi, bahkan ia dianggap berkarakter seperti 4 orang khalifah rasyidah.
Terakhir, ada yang mengusulkan dipraktekkannya sistem khiladah di negeri ini. Berilah kesempatan untuk membuktikan kebaikan sistem ini, syaratnya yang menjjadi khalifah adalah yang sekarang menjadi presiden.
Brrrrhhhh.. Marah, mangkel, kepingkel dan sikap lain yang mungkin bisa mewakili perasaan berjuta warga negara. Sampai fungsi belajar baca tulis agar bisa pandai berliterasi pun seperti tiada arti...
Maaf, tak sanggup saya meneruskan tulisan ini, karena perintah Nabi, "qul khairan au liyashmut (berkatqlah yang baik atau lebih baik diam)...
Jadilah orang yang sadar dan waspada, karena ia yang akan menyelamatkan anda dari fitnah kebodohan dan kengawuran total...
#SM
#Ngawur
Komentar