Komentar
Di negara muslim bermadzhab fiqh Syafi'i, hewan ini dianggap perlu dijauhi karena kenajisannya.
Selain itu, ia dianggap suka mengganggu, baik dengan suara gonggongannya atau pergerakannya yang seakan mengancam siapa pun yang lewat depan rumah si majikan.
Namun begitu, hewan ini pula yang pernah diceritakan oleh Nabi sebagai penyebab seorang pelacur masuk surga karena memberinya minum saat hampir mati karena kehausan.
Ala kulli hal, hewan ini pun makhluk Allah yang berhak mendapat perlakuan yang adil. Di satu ayat Allah menceritakan bahwa hewan ini telah membersamai Ashhabul Kahfi di gua, hingga termasuk ahlul jannah. Namun di ayat lain, Allah menjadikannya perumpamaan bagi orang yang selalu mencemoh hamba-Nya yang selalu saja nyinyir atas nasehat yang diterimanya (diveri makan maupun tidak selalu saja menjulurkan lidahnya).
Tapi, sangat tidak relevan dan terkesan sangat merendahkan.. Jika gonggongannya diperbandingkan dengan suara adzan yang sangat mulia, seperti yang disampaikan oleh seorang yang sangat sombong karena baju yang saat ini sedang dikenakannya "Menag".
Lagi-lagi, orang yang sama mengatakan sesuatu yang dia tidak ketahui. Bukan menambah atas dirinya kemuliaan, justru menjayuhkannya dalam kehinaan.
Benarlah firman Allah, يرفع الله الذين امنوا منكم والذين انتوا العلم درجات (niscaya Allah akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat)
Saudaraku, berhati-hatilah dengan tangan dan lisanmu, karena ia bisa menjadi sebab kejayuhanmu, pun bisa mengangkat derajatmu.
Allahu waliyyuttaufiq
#SM
#Anjing